Situs Prabu Guru Haji Aji Putih beberapa waktu lalu, sebelum pemerintah "bersikeras"
menggenangi Waduk Jatigede
"Ketika suatu bukti sejarah hilang, lenyap atau bahkan terkubur bersama perjalanan waktu, akan sulit untuk membuktikan sejarah berkaitan dengan bukti tersebut. Maka orang-orang 'berkepentingan' akan mudah merusak sejarah bangsa dan bertanya 'Mana buktinya?'. Itu pun ketika ada usaha menemukannya kembali, merawat dan melestarikannya bisa dihalang-halangi dan dituduh dengan cap negatif seperti syirik, takhayul, khurafat, melestarikan kebiasaan jahiliyah dan lain-lain.
Bagi saya, apa yang saat ini terjadi pada situs-situs sejarah di yang terancam oleh Waduk Jatigede adalah sesuatu yang sangat menyesakkan. Entah bagaimana bisa 'kepentingan' bisa mengalahkan kesadaran manusia untuk menjaga akar eksitensinya supaya tidak menjadi bangsa yang terombang-ambing di pentas dunia."
- Fajar Muhammad Rivai, salah satu pendiri Sectie Van Batavia