Ketika kita membicarakan peninggalan sejarah bangsa kita, maka kita juga membicarakan tentang akar eksistensi kita. Jika dalam sejarah bangsa kita dipertanyakan tentang eksistensi suatu peradaban yang pernah berjaya, apalagi jika peradaban itu menjadi warisan yang masih berlaku, tentu harus ada bukti-buktinya. Bukti-bukti itu bisa berupa bangunan, prasasti, naskah, dan lain-lain.
Bukti-bukti
yang ditemukan dari suatu peradaban atau peristiwa yang pernah terjadi memang
masih belum ada, tetapi kita tidak perlu merisaukan kebenarannya jika ditemukan
bukti-bukti lain yang mendukung. Misalnya ketika kita membicarakan tentang
Kerajaan Mataram Hindu di Jawa Tengah. Belum ada bukti yang ditemukan untuk
mengetahui secara pasti bagaimana bentuk istana atau keratonnya. Tetapi
keberadaan Kerajaan Mataram Hindu masih dapat dibuktikan, misalnya dari
tulisan-tulisan tercantum dalam prasasti-prasasti yang dibuat dan kemegahan
candi yang dibangun pada zamannya. Dari bukti-bukti dukungan itulah kita
mengetahui eksistensi Kerajaan Mataram Hindu meski sebenarnya kajian arkeologi
maupun sejarah dapat dikatakan masih jauh dari harapan untuk melengkapinya.
Adapun
terhadap bukti-bukti dari suatu eksistensi dalam sejarah yang telah ditemukan dan
menjadi bukti kuat darinya, kita wajib untuk menjaganya. Bangsa yang besar
adalah bangsa yang mau menjaga dan mempererat ikatan antara diri mereka dengan
sejarahnya. Mengapa menjaga dan mempererat ikatan antara bangsa dengan sejarah bangsa
itu diperlukan?