Sectie Van Batavia adalah sebuah perkumpulan yang lebih dari hanya pegiat sejarah, namun juga perkumpulan yang berusaha mengajarkan cinta pada sejarah agar dapat dipertahankannya cinta terhadap NKRI. Didirikan oleh Afif Febriyanto, Fajar Muhammad Rivai, Firman Hudiya, dan Muhammad Amirul dalam sebuah pertemuan di Lubang Buaya Museum & Memmorial Park. Berangkat dari kegelisahan setelah melihat kenyataan yang terjadi pada museum dan situs-situs maupun benda peninggala sejarah lainnya yang terkesan menjadi pajangan belaka, maka Sectie Van Batavia ini ada.
Latar Belakang
Berawal
dari pertemuan anak-anak muda pendiri Sectie Van Batavia di Lubang Buaya Museum
& Memmorial Park. Para pendiri tertarik untuk merealisasikan rencana untuk
mendirikan sebuah perkumpulan yang tidak hanya menjadi pegiat sejarah, namun
juga berusaha menanamkan rasa cinta terhadap NKRI (Negara Kesatuan Republik
Indonesia) dengan mencintai dan mempelajari sejarah. Para pendiri merasa
prihatin dengan terkikisnya rasa cinta generasi muda terhadap NKRI dan sejarah
dengan bentuk yang beragam, mulai dari kurang minatnya generasi muda untuk
melestarikan peninggalan sejarah, terseretnya generasi muda ke dalam dampak
negatif kehidupan modern tanpa ada filter, hingga menjamurnya kajian-kajian
agama yang mengatasnamakan kaffah dan memusyrikkan peninggalan-peninggalan
sejarah yang bukan dari peninggalan dari agamanya.
Berangkat
dari kegelisahan itu, pada pertemuan itu pula para pendiri sepakat untuk
mendirikan sebuah perkumpulan dengan nama Sectie Van Batavia. Mengapa
menggunakan bahasa Belanda, dengan menambahkan nama Batavia (nama kota Jakarta
di masa kekuasaan Belanda di Hindia Belanda)? Di balik penamaan ini, karena lokasi
tempat pendeklarasian berdirinya Sectie Van Batavia berada di kota Jakarta.
Dengan menggunakan Batavia (nama kota Jakarta di masa kekuasaan Belanda di
Hindia Belanda yang kini menjadi NKRI), pendiri berusaha menyisipkan suatu
flashback tentang kejayaan Batavia di masa lalu. Mengenai bahasa tidaklah
menjadi soal, tetapi dengan penamaan Batavia ini dirasa lebih cocok dengan
menggunakan bahasa Belanda. Diharapkan nuansa cinta sejarah dapat dihidupkan di
hati para anggota perkumpulan yang nantinya akan bergabung dengan Sectie Van
Batavia.
Meski
demikian identik namanya dengan flashback masa lalu, Sectie Van Batavia juga
memiliki nama lain yang modern. Nama modern itu adalah Jakarta Section. Di
balik nama lain ini adalah sebagai pengingat agar tidak melupakan masa depan
meskipun kita harus selalu melihat ke masa lalu untuk pembelajaran. Penggunaan
bahasa Inggris dimaksudkan sebagai tanda bahwa bahasa Inggris adalah bahasa
yang mendunia dalam kehidupan modern ini. Dan tak lupa pula menjadikan
pembelajaran dari masa lalu tersebut sebagai bekal menghadapi kehidupan di hari
ini dan masa yang akan datang.
Tujuan
Adapun tujuan dari Sectie Van Batavia, sebagaimana telah dikemukakan di atas, adalah mengajak generasi muda untuk cinta pada sejarah, terutama sejarah yang berhubungan dan berada di NKRI. Di samping mencintai sejarah, juga mengajak generasi muda untuk menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah. Selain dua tujuan itu, Sectie Van Batavia juga mengajak generasi muda untuk mau mengunjungi museum dan menghilangkan museumophobia (istilah yang digunakan para pendiri untuk phobia terhadap museum). Diharapkan dengan mengajak generasi muda untuk mencintai sejarah negerinya dan berbagai peninggalan sejarah yang ada, dapat mempertahankan pula rasa cinta terhadap NKRI.
Catatan:
Mengenai profil para pendiri akan menyusul...
Tujuan
Adapun tujuan dari Sectie Van Batavia, sebagaimana telah dikemukakan di atas, adalah mengajak generasi muda untuk cinta pada sejarah, terutama sejarah yang berhubungan dan berada di NKRI. Di samping mencintai sejarah, juga mengajak generasi muda untuk menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah. Selain dua tujuan itu, Sectie Van Batavia juga mengajak generasi muda untuk mau mengunjungi museum dan menghilangkan museumophobia (istilah yang digunakan para pendiri untuk phobia terhadap museum). Diharapkan dengan mengajak generasi muda untuk mencintai sejarah negerinya dan berbagai peninggalan sejarah yang ada, dapat mempertahankan pula rasa cinta terhadap NKRI.
Catatan:
Mengenai profil para pendiri akan menyusul...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan sesuai etika dan EYD