Kamis, 23 Juli 2015

Tiga Pijakan Sebagai Pertimbangan Dalam Memilih Sumber Data Sejarah


Sumber sejarah berupa naskah, misalnya, (atas) dan sumber arkeologi dari masa lampau
(bawah) dapat menjadi data yang digunakan untuk mengungkap sejarah


Dalam usaha mengungkap sejarah, ada banyak sumber-sumber yang berpotensi dapat dijadikan sebagai tumpuan. Namun, tentu saja tidak semuanya dapat dijadikan sebagai rujukan. Data-data yang berpotensi itu tentulah harus melalui proses pemilihan, sehingga yang dijadikan rujukan adalah sumber-sumber yang kuat dan dapat dipercaya. Apalagi dalam hal menyusun buku tentang sejarah, tentu saja pemilihan sumber wajib diperhatikan.

Dengan banyaknya sumber-sumber yang berpotensi untuk dijadikan rujukan, bagaimana untuk bisa memilihnya sehingga hanya ada beberapa yang dapat dipercaya sebagai rujukan, misalnya dalam penyusunan buku sejarah? Mengingat banyak sekali sumber sejarah yang dicurangi demi kepentingan kelompok tertentu yang bahkan dipublikasikan dalam kajian-kajian sejarah atau yang biasa kita lihat di internet tanpa dasar yang jelas dan hanya berdasarkan persepsi kelompok-kelompok tersebut.

Biasanya, ada tiga pijakan yang menjadi pertimbangan untuk memilih data. Tiga pijakan ini terdiri dari otentisitas, kewenangan pengarang dan kebutuhan khusus.

OtentisitasSumber data utama yang akan digunakan diambil dari hasil penelitian lapangan yang dilakukan oleh lembaga resmi maupun individu-individu yang memiliki kemampuan dasar untuk melakukan perekaman data. Tentunya berkaitan dengan data-data lain, misalkan data arkeologi, yang pengumpulannya dilakukan oleh lembaga-lembaga penelitian. Jadi tidak boleh suatu data dipublikasikan begitu saja apalagi dalam kajian-kajian yang diadakan oleh kelompok-kelompok tertentu dengan tujuan mempertahankan eksistensi kepentingan negatif yang terselubung.

Kewenangan PengarangMengacu pada latarbelakang penulisnya berkenaan dengan aspek yang ditulis. Juga didasarkan pada sumber data yang telah diolah oleh pakar yang memang mendalami bidangnya. Jangan mengambil dari sumber-sumber olahan orang-orang dari kelompok-kelompok yang tidak bertanggungjawab, apalagi yang mengatasnamakan SARA.

Kebutuhan KhususKebutuhan khusus merujuk pada data yang tidak cukup tersedia sehingga harus ditelusuri dari berbagai sumber yang ditulis oleh para peneliti dengan latarbelakang keilmuan yang berbeda-beda dan dengan maksud yang bisa berbeda-beda. Data tentang ekonomi misalnya (yang tergolong sedikit sumbernya) akan dicari dan ditelusuri melalui tulisan-tulisan tentang sejarah arsitektur, gagasan keagamaan, atau upacara-upacara tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan baik dan sopan sesuai etika dan EYD