Kamis, 13 Agustus 2015

Pentingnya Pendidikan Sejarah: Mempertahankan Cinta Terhadap Sejarah Bangsa Sebagai Salah Satu Cara Menghayati Hari Kemerdekaan





"Sebelumnya, kami mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70 yang akan diperingati pada tanggal 17 Agustus nanti. Semoga Indonesia menjadi lebih baik di masa depan agar bangsa ini dapat menjadi bangsa yang besar."

Setiap negara yang merdeka tentu memiliki hari yang dijadikan momen tepat untuk menyatakan kemerdekaan. Pada hari itu, setiap orang di negara-negara merdeka tersebut memperingatinya dengan suka cita dan mengisinya dengan berbagai kegiatan. Mulai dari kegiatan resmi kenegaraan hingga kegiatan yang non resmi yang diadakan atas dasar suka cita.

Di Indonesia, selalu diadakan upacara penaikan bendera Merah Putih pada hari kemerdekaan. Untuk yang ini, merupakan kegiatan resmi yang dilakukan oleh Negara. Tidak hanya itu, ada lagi kegiatan non resmi yang dilakukan. Salah satunya dengan mengadakan lomba rakyat. Lomba rakyat ini dapat kita jumpai di berbagai tempat. Balap karung, panjat pinang dan lainnya adalah bagian dari lomba rakyat yang sudah menjadi ikon yang melekat pada rakyat Indonesia. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa pun antusias mengikuti lomba rakyat tersebut.

Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang berlangsung setiap tahunnya di tanggal 17 Agustus merupakan hari yang bermakna besar bagi bangsa Indonesia. Pada tanggal itu, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta (dua proklamator kemerdekaan yang kemudian menjadi presiden dan wakil presiden pertama Republik Indonesia) menyatakan kemerdekaan setelah sebelumnya Jepang menandatangani penyerahan tanpa syarat kepada negara-negara pemenang Perang Dunia II tanggal 14 Agustus 1945.

Kini, puluhan tahun kemudian sejak hari bersejarah itu terjadi, Indonesia terus melakukan pembenahan dalam rangka menyambut era globalisasi dan kemajuan-kemajuan lain yang mendunia. Berbagai kemajuan itu dapat kita rasakan. Namun, sebagaimana sesuatu yang memiliki dampak positif maupun negatif, kemajuan yang merambah Indonesia itu juga memiliki dua dampak tersebut. Terutama untuk dampak negatifnya, ada banyak nilai-nilai dan hal positif lainnya yang terabaikan.

Bahkan, dampak negatif itu turut mempengaruhi pola pikir generasi muda terhadap sejarah bangsanya. Mereka mulai menganggap sejarah adalah sajian kuno yang tidak penting. Mereka seakan lupa bahwa sejarah memiliki arti penting bagi kehidupan bangsa. Tanpa ada rasa ingin tahu terhadap sejarah, kita tidak akan tahu jati diri, akar eksistensi, dan hal-hal positif yang diturunkan dari mereka yang hidup pada masa lalu. Sejarah memiliki banyak nilai positif yang dapat dipelajari sebagai bekal untuk menghadapi kehidupan di masa depan.

Hari kemerdekaan ini hendaknya diisi dengan berbagai kegiatan positif, salah satunya mempertahankan rasa cinta terhadap sejarah bangsa. Untuk itu, pendidikan sejarah perlu ditanamkan kepada generasi muda agar mereka bisa memiliki rasa cinta pada sejarah bangsa. Pendidikan sejarah yang dimaksud bukan hanya pendidikan sejarah yang umumnya diberikan di sekolah saja, tetapi pendidikan sejaah itu juga harus menyentuh sejarah lokal yang ada di setiap daerah. Tidak terbatas pada sejarah Perang Kemerdekaan saja, tetapi juga harus merambah sejarah perjuangan bangsa di periode-periode sebelumnya hingga masa kejayaan kerajaan-kerajaan di Nusantara beserta tokoh-tokoh, pelaku sejarah hingga berbagai peninggalannya.

Ajak juga generasi muda untuk mengunjungi museum atau tempat-tempat bersejarah terdekat. Ini berguna untuk menanamkan kesadaran bahwa sejarah itu penting, dan sudah merupakan kewajiban setiap generasi untuk menjaga peninggalan sejarah dari berbagai penghancuran yang dilakukan oleh oknum-oknum maupun kelompok-kelompok yang tidak bertanggungjawab dan memiliki kepentingan sendiri. Pemerintah setempat maupun pusat tentunya harus merealisasikan upaya penanaman cinta sejarah ini, karena mereka adalah pihak yang seharusnya berperan penting.

Selain itu, perkumpulan-perkumpulan setempat yang memfokuskan pada sejarah dan kebudayaan dapat ikut berperan sebagaimana fungsinya. Dalam hal peninggalan sejarah, tentunya memiliki nilai kebudayaan yang identik dengan identitas lokal yang harus dilestarikan sebagai bukti dari akar eksistensi bangsa. Perlu diingat, ini tidak harus dilakukan oleh perkumpulan setempat saja tetapi juga boleh (bahkan sudah menjadi kewajiban) untuk dilakukan oleh perkumpulan yang beda domisili asalkan mengetahui lokasi dan seluk-beluk peninggalan sejarah yang ada di suatu lokasi. Perkumpulan yang berbeda domisili juga dapat mengadakan kerjasama dalam hal menjaga peninggalan sejarah.

Pada intinya, mereka yang merasa menjadi bagian dari bangsa yang besar akan mencintai sejarah bangsanya. Salah satu persyaratan menjadi suatu bangsa yang besar adalah mengenal dan mencintai sejarah bangsanya. Peninggalan sejarah sebagai bukti akar eksistensi adalah aset berharga yang harus dilestarikan dan tidak boleh diganggu dengan pembangunan sekalipun. Apalagi jika itu sampai menghilangkan nilai-nilai yang melekat pada setiap peninggalan sejarah. Tanpa adanya peninggalan sejarah, apa yang kita sampaikan tentang sejarah tidak akan memiliki arti penting.


"Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-70 (1945 - 2015)"

2 komentar:

  1. iya sob, sejarah insonesia emang keren sob, indonesia bisa lepas dari penjajah dengan usahanya sendiri, dengan perjuangan yang panjang...

    BalasHapus
  2. Benar, dibalik kilasan sejarah kemerdekaan RI, ada banyak sekali aksi-aksi di berbagai daerah dalam mempertahankan kemerdekaan. Banyak para pahlawan yang tidak termasuk pahlawan nasional namun mereka memiliki kontribusi perjuangan yang luar biasa. Sayangnya, untuk lebih memudahkan pendidikan sejarah lokal memang butuh kerjasama dengan pemerintah

    BalasHapus

Berkomentarlah dengan baik dan sopan sesuai etika dan EYD