"Sebelumnya, kami mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70 yang akan diperingati pada tanggal 17 Agustus nanti. Semoga Indonesia menjadi lebih baik di masa depan agar bangsa ini dapat menjadi bangsa yang besar."
Setiap
negara yang merdeka tentu memiliki hari yang dijadikan momen tepat untuk
menyatakan kemerdekaan. Pada hari itu, setiap orang di negara-negara merdeka
tersebut memperingatinya dengan suka cita dan mengisinya dengan berbagai
kegiatan. Mulai dari kegiatan resmi kenegaraan hingga kegiatan yang non resmi
yang diadakan atas dasar suka cita.
Di
Indonesia, selalu diadakan upacara penaikan bendera Merah Putih pada hari
kemerdekaan. Untuk yang ini, merupakan kegiatan resmi yang dilakukan oleh
Negara. Tidak hanya itu, ada lagi kegiatan non resmi yang dilakukan. Salah
satunya dengan mengadakan lomba rakyat. Lomba rakyat ini dapat kita jumpai di
berbagai tempat. Balap karung, panjat pinang dan lainnya adalah bagian dari
lomba rakyat yang sudah menjadi ikon yang melekat pada rakyat Indonesia. Mulai
dari anak-anak hingga orang dewasa pun antusias mengikuti lomba rakyat
tersebut.
Hari
Kemerdekaan Republik Indonesia yang berlangsung setiap tahunnya di tanggal 17
Agustus merupakan hari yang bermakna besar bagi bangsa Indonesia. Pada tanggal
itu, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta (dua proklamator kemerdekaan yang
kemudian menjadi presiden dan wakil presiden pertama Republik Indonesia)
menyatakan kemerdekaan setelah sebelumnya Jepang menandatangani penyerahan
tanpa syarat kepada negara-negara pemenang Perang Dunia II tanggal 14 Agustus
1945.
Kini,
puluhan tahun kemudian sejak hari bersejarah itu terjadi, Indonesia terus
melakukan pembenahan dalam rangka menyambut era globalisasi dan
kemajuan-kemajuan lain yang mendunia. Berbagai kemajuan itu dapat kita rasakan.
Namun, sebagaimana sesuatu yang memiliki dampak positif maupun negatif,
kemajuan yang merambah Indonesia itu juga memiliki dua dampak tersebut.
Terutama untuk dampak negatifnya, ada banyak nilai-nilai dan hal positif
lainnya yang terabaikan.
Bahkan,
dampak negatif itu turut mempengaruhi pola pikir generasi muda terhadap sejarah
bangsanya. Mereka mulai menganggap sejarah adalah sajian kuno yang tidak
penting. Mereka seakan lupa bahwa sejarah memiliki arti penting bagi kehidupan
bangsa. Tanpa ada rasa ingin tahu terhadap sejarah, kita tidak akan tahu jati
diri, akar eksistensi, dan hal-hal positif yang diturunkan dari mereka yang
hidup pada masa lalu. Sejarah memiliki banyak nilai positif yang dapat
dipelajari sebagai bekal untuk menghadapi kehidupan di masa depan.
Hari
kemerdekaan ini hendaknya diisi dengan berbagai kegiatan positif, salah satunya
mempertahankan rasa cinta terhadap sejarah bangsa. Untuk itu, pendidikan
sejarah perlu ditanamkan kepada generasi muda agar mereka bisa memiliki rasa
cinta pada sejarah bangsa. Pendidikan sejarah yang dimaksud bukan hanya
pendidikan sejarah yang umumnya diberikan di sekolah saja, tetapi pendidikan
sejaah itu juga harus menyentuh sejarah lokal yang ada di setiap daerah. Tidak
terbatas pada sejarah Perang Kemerdekaan saja, tetapi juga harus merambah
sejarah perjuangan bangsa di periode-periode sebelumnya hingga masa kejayaan
kerajaan-kerajaan di Nusantara beserta tokoh-tokoh, pelaku sejarah hingga
berbagai peninggalannya.
Ajak
juga generasi muda untuk mengunjungi museum atau tempat-tempat bersejarah
terdekat. Ini berguna untuk menanamkan kesadaran bahwa sejarah itu penting, dan
sudah merupakan kewajiban setiap generasi untuk menjaga peninggalan sejarah
dari berbagai penghancuran yang dilakukan oleh oknum-oknum maupun
kelompok-kelompok yang tidak bertanggungjawab dan memiliki kepentingan sendiri.
Pemerintah setempat maupun pusat tentunya harus merealisasikan upaya penanaman
cinta sejarah ini, karena mereka adalah pihak yang seharusnya berperan penting.
Selain
itu, perkumpulan-perkumpulan setempat yang memfokuskan pada sejarah dan
kebudayaan dapat ikut berperan sebagaimana fungsinya. Dalam hal peninggalan
sejarah, tentunya memiliki nilai kebudayaan yang identik dengan identitas lokal
yang harus dilestarikan sebagai bukti dari akar eksistensi bangsa. Perlu
diingat, ini tidak harus dilakukan oleh perkumpulan setempat saja tetapi juga
boleh (bahkan sudah menjadi kewajiban) untuk dilakukan oleh perkumpulan yang
beda domisili asalkan mengetahui lokasi dan seluk-beluk peninggalan sejarah
yang ada di suatu lokasi. Perkumpulan yang berbeda domisili juga dapat
mengadakan kerjasama dalam hal menjaga peninggalan sejarah.
Pada
intinya, mereka yang merasa menjadi bagian dari bangsa yang besar akan
mencintai sejarah bangsanya. Salah satu persyaratan menjadi suatu bangsa yang
besar adalah mengenal dan mencintai sejarah bangsanya. Peninggalan sejarah
sebagai bukti akar eksistensi adalah aset berharga yang harus dilestarikan dan
tidak boleh diganggu dengan pembangunan sekalipun. Apalagi jika itu sampai
menghilangkan nilai-nilai yang melekat pada setiap peninggalan sejarah. Tanpa
adanya peninggalan sejarah, apa yang kita sampaikan tentang sejarah tidak akan
memiliki arti penting.
"Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-70 (1945 - 2015)"
"Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-70 (1945 - 2015)"
iya sob, sejarah insonesia emang keren sob, indonesia bisa lepas dari penjajah dengan usahanya sendiri, dengan perjuangan yang panjang...
BalasHapusBenar, dibalik kilasan sejarah kemerdekaan RI, ada banyak sekali aksi-aksi di berbagai daerah dalam mempertahankan kemerdekaan. Banyak para pahlawan yang tidak termasuk pahlawan nasional namun mereka memiliki kontribusi perjuangan yang luar biasa. Sayangnya, untuk lebih memudahkan pendidikan sejarah lokal memang butuh kerjasama dengan pemerintah
BalasHapus